Rabu, 30 Mei 2012

PERSAHABATAN ATAU CINTA


Aku Andi (20), mahasiswa disalah satu universitas swasta di Jawa Barat. Aku adalah orang yang selalu memendam permasalahan sendiri, selalu berusaha tuk tampak tegar ditengah kerapuhan dan selalu tersenyum ditengah menahan amarah. Hal ini aku lakukan sejak SMA, yang membuat aku terlihat selalu ceria di mata teman-teman. Akan tetapi, aku juga tak jarang mengurung diri dalam sedih di tengah doa.
Yang membuat aku terhanyut dalam kesedihan ini adalah masalah hati dan situasi. Masalah cinta dan persahabatan diantara 3 insan muda yang baru mengenal cinta. Ini berawal ketika aku duduk di bangku SMA kelas 1, aku menaruh perasaan dengan seorang wanita berjilbab bernama Nur. Kebersamaan pun terus terjalin selama beberapa bulan. Sampai suatu hari, aku melihat Nur terus merenung dengan raut wajah sedih sejak jam pertama pelajaran dimulai. Disaat jam istirahat aku menghampirinya.
“Kamu kenapa Nur dari tadi pagi keliatan sedih?” tanyaku yang khawatir akan keadaannya.
“Aku ga apa-apa kok Di...” jawab Nur.
“Tapi mata kamu sembab Nur.., ga mungkin klo ga ada apa-apa..!?” tanyaku penuh dengan rasa penasaran.
“Aku beneran ga apa-apa Di...” tegasnya dengan memaksakan diri tuk tersenyum dan segera pergi.
Mendengar penjelasannya, aku tidak lekas percaya dengan pengakuannya tadi. Aku pun langsung bertanya dengan beberapa teman dekatnya yang duduk di sisi kanan kelas tuk bertanya akan keadaan Nur.
“Ada yang tau ga, kenapa Nur hari ini sedih terus..?” tanyaku pada teman-teman dekat Nur.
“Masa sih Nur sedih & merenung terus!?” jawab Tuti.
“Lagian lu kok merhatiin aja sih..., jangan-jangan lu suka ya sama Nur?” seru Nita yang duduk di sebelah Tuti.
“Iya, udah beberapa bulan ini gw liat lu sering banget deket sama Nur..” sahut Ria yang berada di depan Nita.
“Owh, jadi ga ada yang tau ya...” jawabku dan hanya tersenyum serta lekas pergi tanpa menjawab pertanyaan dan dugaan teman-teman Nur.
Hari itupun berakhir dengan masih adanya rasa yang mengganjal di hatiku, akan pertanyaan yang belum terungkap mengenai kesedihan yang terjadi pada Nur hari itu.
Keesokaan harinya, aku melihat Nur dengan raut wajah yang sudah seperti biasanya lagi. Hari itu aku sudah melihat senyumnya dan semangatnya lagi. Ku merasa bahwa masalahnya kemarin telah usai. Akan tetapi, ada sesuatu yang mengganjal yang aku rasakan. Aku rasakan ada sesuatu yang tidak beres antara Nur dengan Lia teman sebangku Nur di kelas.
“Kayaknya ada yang ga beres nih diantara mereka..., apa mungkin kesedihan Nur kemaren ada hubungannya dengan Lia!?”, tanyaku dalam hati.
Hari itu, aku hanya bisa mengamati mereka. Memang benar mereka renggang atau hanya dugaanku saja. Aku pun pura-pura tidak tahu dengan apa yang terjadi dan berusaha tuk bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa. Aku berusaha mendekan diri dengan Nur, tetapi sikap Nur agak sedikit berbeda. Hari itu Nur sedikit berubah, seperti menghindariku. Tapi aku tidak mengerti kenapa ia menghindar dan sedikit menjaga jarak. Jam sekolah pun usai dan ia terlihat bergegas pulang, dan aku pun pulang dengan segudang pertanyaan.
Aku berpikir, “mungkin dia takut kalau gw tanya hal kemarin!?”, “ya udah liat keadaan besok aja deh..”
Hari demi hari pun berlalu. Dan sikap Nur kepadaku pun tidak berubah, tetap menjaga jarak tanpa aku tau apa alasannya. Aku berusaha mencari informasi dengan apa yang terjadi pada Nur, namun hasilnya nihil.
Pada suatu hari, Nur menghampiriku sesaat setelah bel tanda jam sekolah berakhir.
“Di..., pulang bareng yuk..” ajaknya padaku.
“Eh Nur.., ayo deh..” jawabku.
            Di perjalanan pulang kami berbincang banyak.
“Maaf ya Di...” Nur memulai percakapan.
“Maaf untuk apa?” tanyaku pada Nur.
“Ya maaf atas sikap aku akhir-akhir ini..” jawabnya.
“owh...iya ga apa-apa, trus kenapa kok kamu jadi jaga jarak gitu Nur sama aku..?” tanyaku lagi.
“Itu... aku lagi males aja, lagi ada masalah dan masalah ga penting juga.” Jawabnya.
“Owh iya Di, kamu tau ga?” tambahnya.
“tau apa Nur?” tanyaku.
“Lia kan suka sama kamu...” jawabnya.
“Masa sih!?” tanyaku terkejut.
            Dan pertanyaan itu belum sempat dijawabnya karena bergegas tuk naik angkutan umum. Selama perjalanan pulang aku berfikir dan menerka-nerka bahwa kesedihan Nur hari itu pasti ada kaitannya dengan Lia yang memiliki dan memendam perasaan kepadaku. Sepertinya akan terjadi masalah baru antara aku yang menyukai Nur, dan di luar dugaan tanpa ku sadari Lia teman dekat Nur ternyata jatuh hati kepadaku.
Keesokan harinya, usai sekolah aku langsung menanyakan apa maksud dari ia mengatakan bahwa Lia suka padaku. Dan aku pun juga menanyakan kepadanya akan dugaan-dugaan yang selama ini aku pikirkan.
“Nur, trus maksud kamu apa dari ngasih tau kalau Lia suka sama aku?”
“Aku ga maksud apa-apa kok Di.., cuma mau kasih tau kamu aja.”
“Tapi kamu tau kn kalau slama ini aku suka sama siapa..! aku suka sama kamu Nur.”
            Nur yang sudah tau akan perasaan yang aku pendampun terkejut dan tidak menyangka kalau aku kan menyatakan itu. Tapi dia bimbang tuk menerima karena sahabatnya juga menyukai pria yang sama.
“.....aku tau perasaan kamu Di...”
“Aku juga rasakan hal yang sama..., tapi ini ga bisa karena pasti kan ada yang tersakiti Di..”
“kamu ga tau gimana perasaannyakan!!” tegasnya. Nur pun pergi, berlari meninggalkan aku.
Sejak kejadian itu, aku dan Nur jarang memiliki waktu bersama lagi karena masalah persahabatan dan cinta. Dan pada suatu ketika aku mendengar kabar bahwa Lia dan Nur bertengkar. Aku tanya melalui SMS dan telepon, akan kejadian yang terjadi kepada mereka. Sehingga aku berniat tuk mempertemukan semuanya tuk selesaikan masalah.
Kemudian niatpun terlaksana keesokan harinya. Kita bertemu di kantin sekolah dan membicarakan isu pertengkaran itu.
“Di sini gw mau nanya soal isu kalau kalian ribut, apa itu bener?” tanyaku dengan tegas.
Keduanya bingung untuk menjawab pertanyaan terlebih dahulu.
“Kenapa ga ada yang mau mulai jelasin?” tegasku.
“Ok, klo gitu Nur yang jelasin duluan.” Lanjutku.
“Awalnya Lia marah karena denger percakapan kita waktu itu, lalu Lia pun kesel dan menyuruhku untuk menjaga jarak dari kamu.” Jawabnya.
“Dan sampai akhirnya aku menerima pernyataan cinta seseorang agar Lia percaya bahwa aku ga ada hubungan apa-apa lagi dengan kamu.” Lanjutnya.
            Aku terkejut mendengar pengakuan Nur bahwa ia kini telah bersama yang lain. Tapi aku harus tetap tegar dan terlihat berwibawa karena aku sedang menengahi dua orang sahabat yang sedang berselisih.
“Trus apa lagi masalahnya Lia, kalau Nur telah memilih yang lain dan ga ganggu aku lagi?” tanyaku agak kesal.
“Kan udah denger sendiri pernyataannya, trus kenapa kalian masih berselisih!?” lanjutku.
“Maaf ya Nur udah marah dan emosi.” Ungkapan Lia dengan merasa bersalah.
“Iya aku udah maafin kok.” Jawab Nur.
“Ok, sekarang udah ga ada masalah lagikan!?” tanyaku kepada mereka.
Permasalahan pun selesai dan mereka pun kembali bersahabat. Tapi permasalahanku tetap masih mengganjal di hati. Kegagalan dalam menjalin perasaan dengannya, terlalu membekas dan menyayat hati ketika mengingatnya. Aku terlalu larut dalam kesedihan dan kekecewaan, sehingga aku takut keadaan ini menggangguku dalam prestasi.
Hingga aku hanya memendam perasaan itu dalam-dalam di hati tanpa ada niat tuk mengungkapkannya. Hanya mampu memandangi senyum, tangis dan tawanya hingga lulus SMA.
Itulah kisah antara 3 insan muda yang harus memilih yang terbaik antara persahabatan atau cinta, meskipun mengorbankan perasaan dan kisah masa SMA yang indah.

Jumat, 04 Mei 2012

selling products






soccer online shop 07


SOS 07 is a business that was founded in july 2011 by adam, bahrul, dwi and ivan. We built this a business to sell sport equipment specifically for sell futsal shoes. This idea began from our hobbies that futsal and increas futsal lovers in this area beside, many places for play this sport, specifically in our campus area.

The start of our business done through online marketing via social networks such as: facebook and twitter. After a few months, we also create a blog account "online soccer shop 07" as the official marketing our products.

We sell many products futsal shoes from many famous brand in the world, like jerman, amerika, italy and many more  fit order customer. For the consumers do not have to worry about the lack of shoes you want, because we provide a sufficient stock of all the famous brands, and you do not have to fear the quality of items we sell. If there is a defect when the product arrives at your hand, then the product can be exchanged for other stock types and brands of the same.

The first sale made ​​to the friend of a friend on campus, and it turns out they are interested in and start ordering the shoes they want. The capital of our business is Rp 5.000.000 and now we have had profit about Rp 1.000.000 per months.
If the profit from selling this futsal shoes is increased, so we plan to sell jersey of international football with order system to minimize the loss.

TUGAS BAHASA INGGRIS
ANGGOTA KELOMPOK :
1.     ADAM FEBACASHI
2.     BAHRUL ULUM
3.     DWI SEPTIANDIKA
4.     IVAN NINDYA